Tanpa Alasan

Sebelumnya, akan ku ingatkan kembali ingatanmu tentang sebuah perjalanan. Meski sebenarnya engkau tak lupa itu.
Berpura-pura melupakannya itu lebih baik daripada tak mengingatnya sama skali.
Sepertinya biasa saja, hanya saja ini merisaukan dan menyesakkan.
Kemarin, berjalan di tepian terjal..
Terlihat, terhampar keindahan yang tak berbatas di sepanjang mata memandang
Juga kabut yang perlahan menutupinya..
Lalu kuresapi rindu dan peluh yang ikut bersama musim kemarin di antara pinus-pinus.
Ternyata itu telah usai...
dan engkau yang sudah
lenyap bersama kabut
tersisa pecahan kecewa, juga bekas jejak dalam sandi pada buku tua
Sudahlah...!
Kabut, dingin, dan hembusan angin menyuruhku beranjak dari sini..
Tanpa kata, tanpa rindu, juga tanpa alasan...aku pamit.

Komentar

Postingan Populer